terbanyak pada kelompok usia 15 - 44 thn, laki-laki > wanita.
Glasgow : 151 Otopsi PD.CK 91% Ikshemi
Hasil akhir optimal.
- Cepat dan sistematis --> Transportasi ke RS, UGD Perawatan intensif.
- Dokter dan perawat terlatih : Pengelolaan awal, Jalan napas, Hemodinamik, Status Neurologik
Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka mata , bicara dan motorik. Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score) dengan rentang angka 1 – 6 tergantung responnya.
Eye (respon membuka mata) :
(4) : spontan(3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata).
(2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari)
(1) : tidak ada respon
Verbal (respon verbal) :
(5) : orientasi baik(4) : bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-ulang ) disorientasi tempat dan waktu.
(3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam satu kalimat.
Misalnya “aduh…, bapak…”)
(2) : suara tanpa arti (mengerang)
(1) : tidak ada respon
Motor (respon motorik) :
(6) : mengikuti perintah(5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(4) : withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang
nyeri)
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi
rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki
extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol E…V…M…
Selanutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil :
Berdasarkan Beratnya :
- GCS : 14 – 15 = CKR (cidera kepala ringan)
- GCS : 9 – 13 = CKS (cidera kepala sedang)
- GCS : 3 – 8 = CKB (cidera kepala berat)
Berdasarkan Morfologi :
- Fraktur tengkorak
- Kalvaria Linear, Stelat, Depresi, NonDepresi,
- Terbuka, Tertutup
PENATALAKSANAAN
CKR (Cidera Kepala Ringan)
Definisi : Penderita sadar & berorientasi (GCS 14 – 15 ) CKR 80% UGD, Sadar, Amnesia, Pingsan
sesaat pulih sempurna, Gejala sisa ringan.
Anamnesa : Nama, Umur, Jenis kelamin, Ras, Pekerjaan, Mekanisme dan waktu cedera.
Sadar atau tidak sadar, Tingkat kewaspadaan,amnesia Antegrad / Retrograd, Sakit kepala.
- Pemeriksaan umum : Tensi, Nadi, Respirasi, Luka-luka tempat lain.
- Pemeriksaan mini neurologik : GCS, Pupil, Reaksi cahaya, Motorik.
- Foto polos kepala : Jejas kepala
- CT-Scan kepala : Atas indikasi
- Indikasi rawat : Pingsan > 15 : PTA > Jam, Pada OBS. Penurunan kesadaran, SK >>, Fraktur,
Otorhoe / Rinorhoe, Cedera penyerta, CT-Scan ABN, Tidak ada keluarga, Intoksikasi alkohol /
Obat-obatan. - Indikasi pulang : Tidak memenuhi kriteria rawat, Kontrol setelah satu minggu.
- Segera kembali ke Rumah Sakit bila dijumpai hal-hal sbb : Tidur / sulit dibangunkan tiap 2 jam, mual dan muntah >>, SK >>, Kejang kelemahan tungkai & lengan, Bingung / Perubahan tingkah laku, Pupil anisokor, Nadi naik / turun.
CKS (Cidera Kepala Sedang)
Definisi :Penurunan kesadaran, Masih mampu mengikuti perintah sederhana ( GCS 9 – 13 ).
- Pemeriksaan awal : Sama dengan CKR + Pem. Darah sederhana. Pem.CT-Scan kepala, Rawat untuk observasi.
- Setelah rawat : Pem. Tanda vital & Pem.Neurologik periodik, Pem. CT-Scan kepala ulang bila ada pemburukan.
- Bila membaik: Pulang, Kontrol poli setelah 1 minggu
- Bila memburuk : CT-Scan kepala ulang = CKB.
Definisi :
Penderita tidak mampu melakukan perintah sederhana OK. Kesadaran menurun ( GCS 3 – 8 )
- Penatalaksanaan : ABC (AirWay, Breathing, Circulation).
- Cedera otak sekunder. 100 Penderita CKB, Hipoksemia ( PAO2 < 65mm HG ) 30 %, Hipotensi ( Sistolik < 95mm HG ) 13 % Anemia ( HT < 30 % ) 12 %.
- Hipotensi mati 2 X, Hipotensi + Hipoksia mati 75 %
- Pemeriksaan mini neurologik, Pemeriksaan CT-Scan kepala.
- Kepala lebih tinggi 10 - 30 derajat ( Head Up )
- Intubasi, Pasang infus RL /NaCl 0,9 %, Pasang catheter
- Obat – obatan : Manitol 20 % : 1 – 2 mg/ Kg.BB, 3 X Pemberian, Tetesan cepat : TD SIST, > 100 mmHg. Anti konvulsan, Hiperventilasi, pada kasus TTIK untuk mengeluarkan CO2.
KESIMPULAN :
Pengelolaan pasen dgn cedera kepala secara tepat, cepat dan sistematis akan membawa hasil akhir yang baik.
good info, thank for inspirasion, very benefit to my life,read more gcs tingkat kesadaran
ReplyDeleteTx.
ReplyDelete